Home » » Re: [Lingk] Benjina

Re: [Lingk] Benjina

Written By Celoteh Remaja on Selasa, 07 April 2015 | 11.26

 

Mengerikan cerita skandal Benjina ini.
Info dari rekan Don yang mengatakan:

Dimana pemerintah pada waktu itu? Benjina selalu menjadi tujuan kunjungan setiap tahun dari Menteri, anggota DPR, tapi pulang bungkam dengan dollar di dalam koper.

Jelas sekali bahwa negara tidak hadir untuk melindungi warga negaranya dan sumber daya alamnya.
Demikian juga para aparatnya.

Penggalan berita di Tempo:
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyayangkan sikap Kepolisian RI yang membantah dugaan praktek perbudakan oleh PT Pusaka Benjina Resources di Aru, Maluku

Dan hari ini di Kompas halaman 17, ternyata pengawas dari KKP ternyata melakukan Pungli dan hasilnya disetor ke atas (tidak disebutkan ke siapa)

Mungkin kalau tidak ada invetigasi jurnalis dari AP, berita ini tidak akan heboh.
Sebagai masukan juga untuk penggiat lingungan dan HAM di tanah air.

Salam,
Paul

2015-04-06 4:08 GMT+07:00 arifien cbs arifien_cbs@yahoo.com.sg [lingkungan] <lingkungan@yahoogroups.com>:
 
[Attachment(s) from arifien cbs included below]



From: "vsasmitawidjaja@yahoo.com.au [lingkungan]" <lingkungan@yahoogroups.com>
To: lingkungan@yahoogroups.com
Sent: Sunday, 5 April 2015, 17:05
Subject: Re: [Lingk] Benjina

Bang Don ysh,

Terima kasih banyak atas berbagi cerita yg mengenaskan dari sudut negeri ini yg dijajah oleh uang.

Kebetulan ada anggota aktif milis ini yg berasal dari PSDKP Tual yg rasanya tdk jauh dari Benjina, mungkin bisa bercerita kondisi terkini di sana?

Salam,
Virza

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "'Don K. Marut' donmarut@yahoo.com [lingkungan]" <lingkungan@yahoogroups.com>
Sender: lingkungan@yahoogroups.com
Date: Sun, 5 Apr 2015 08:20:02
To: <lingkungan@yahoogroups.com>
Reply-To: lingkungan@yahoogroups.com
Subject: Re: [Lingk] Benjina


Siapa yang pernah ke Benjina? Tahun 1994 saya ke Benjina. Kira-kira di ujung Selatan Kepulauan Aru. Tahun2 itu Benjina sudah menjadi kota kecil yang sangat sibuk. Ratusan kapal (kapal ikan dari berbagai jenis, terutama trawl, kapal angkut kayu lapis, kapal tongkang, dari ukuran kecil sampai ukuran super besar) berlabuh dang berangkat dari tempat ini.

Kota Benjina ini mirip Singapore dalam film the Pirates of the Caribbean. Berbagai orang dari suku bangsa di Asia Timur ada di Benjina (Thailand, Taiwan, RRT, Jepang). Pada malam hari, Benjina terang-benderang dengan kehidupan malam yang bisa dikatakan  anarkhis. Yang berkuasa cuma uang (dari berbagai jenis mata uang - dollar, Yen, bhat, Yuan, dsbnya).

Pelacur dari berbagai suku bangsa juga ada di sini, tinggal di pondok-pondok dari atap dan dinding rumbai. Siang hari tidur-tiduran, dan malam hari bekerja melayani pelanggan dari berbagai suku bangsa. Banyak perempuan dari Jawa dan Sulut yang tertipu dijanjikan kerja di pabrik kayu lapis atau pabrik ikan, dan terjebak dalam dunia pelacuran. Sekali masuk di Benjina, hanya Tuhan saja yang bisa mengeluarkan mereka dari sana.

Dimana pemerintah pada waktu itu? Benjina selalu menjadi tujuan kunjungan setiap tahun dari Menteri, anggota DPR, tapi pulang bungkam dengan dollar di dalam koper.

Setiap minggu ratusan kapal mengangkut ikan dari Benjina keluar entah kemana. Kapal angkut kayu lapis pun demikian, entah kemana. Adakah administrasi pencatat aktivitas kapal-kapal ini? Tidak pernah kelihatan. Ketika PP Aru masih menjadi kecamatan dari Kabupaten Maluku Tenggara, biasanya setelah jadi camat, si pejabat memilih pensiun dan buka usaha macam-macam. Jadi camat di Aru pasti aman untuk masa pensiun dan anak-cucu.

Di Benjina kita bisa melihat di kapal-kapal besar (baik kapal ikan maupun kapal barang dan kapal kayu lapis) anggota TNI dengan seragam loreng-lorengnya dan senjata digendong, ikut bekerja mengangkat ikan beku dari dalam palka kapal untuk dipindahkan ke kapal-kapal besar dengan crane. Seringkali juragan kapal perintah-perintah anggota TNI yang menggendong senjata tadi untuk kerja cepat, tambah beban dsbnya. Tidak ada komandan. Sedih juga melihatnya. Apalagi kalau yg perintah itu bukan juragan org Indonesia. Ada yg perintah pakai bahasa Thai, bahasa Canton, bahasa Mandarin, dsbnya. Siapapun yang diperintah, termasuk anggota2 TNI yg berseragam dan gendong senjata tadi, dengan sigap laksanakan. Mereka sudah paham bahasa2 itu.


Kepulauan Aru ini memang sangat kaya akan hasil laut. Aru masih tercatat sebagai penghasil mutiara terbesar di dunia (tapi tidak pernah diakui resmi). Pulau Kenari di depan Dobo adalah pusat budidaya dan perdagangan mutiara sejak 1970an. Pertama hanya perusahaan Jepang yg beroperasi, kemudian seorang anak muda lokal berhasil "mencuri" teknik budidaya dan menggusur semua perusahaan Jepang pada akhir 1980an. Presiden Megawati pun pernah menginap di rumah/hotel terapung milik pengusaha ini. Mutiara termahal yg dimiliki ratu Inggris berasal dari Aru ini. Mungkin bu Mega punya mutiara termahal kedua (ha...??).

Kota Dobo pada tahun 1990an juga kurang lebih seperti Benjina, hanya kurang sibuk. Siang hari Dobo ini kota mati. Malam hari, luar biasa sibuknya. Perkampungan terbesar yg letaknya kira-kira 1 KM di selatan Dobo adalah kampung pelacuran. Malam hari Dobo ramai sekali. Warung yg siang hari tutup dan lengang, malam hari ramai pengunjung, diramaikan para pelacur baik dari perkampungan pelacuran maupun dari rumah2 kontrakan di sepanjang pantai Dobo. Hotel2 yg semuanya terbuat dari papan, pada malam hari ramai dengan bunyi-bunyi kreok-kreookkk, tum tam tum tam... Atau ada yang berantem karena dibayar tidak cukup. Kalau tidur di hotel di Dobo, siap-siap minum obat tidur sebelum tidur, kalau tidak anda terpaksa harus tunggu siang haru baru tidur.

Situasi di Benjina lebih parah. Jumlah pelacur pasti lebih banyak dari penduduk lokal. Di luar Dobo dan Benjina, kehidupan penduduk lokal (1990an) jauh tertinggal. Yang tamat SMA bisa dihitung jari. Apalagi kebanyakan anak-anak sudah tuli sejak SD karena menyelam mutiara secara tradisional.

Penduduk di PP Aru ini sudah bercampur banyak suku. Sulit sekali temukan yang asli. Ada keluarga asli yang punah. Tahun 2005 ada seorang pemuda yang hanya tinggal dirinya sendiri dari keturunan keluarganya. Sudah dewasa (32 thn) tetapi tidk kawin. Mungkin tidak ada yg mau kawin dengan dia, karna ukuran fisiknya lebih kecil dari ukuran normal.

Penduduk Tionghoa sudah lama menyatu di kampung-kampung di PP Aru. Banyak desa yang kepala desanya orang Tionghoa. Orang Tionghoa kebanyakan lebih berpendidikan. Mereka sekolahkan anaknya sampai di Makasar atau Surabaya. kalau dari nama, sulit diketahui mana yang Tionghoa dan mana yang bukan. Karena hampir semua pakai nama lokal (Jebumir, Wamona, Wamir, dll). Mereka juga kawin dengan orang2 lokal.

Ketika PP Aru menjadi Kabupaten, bupati pertama adalah orang Tionghoa (2005). Sampai sekarang bupatinya pun orang Tionghoa. Tapi di Kabupaten Aru ini, hampir tidak ada yg melihat orang dari suku atau agamanya. Semua sama-sama orang Aru, dan sikap kolektif terbuka sangat dominan. Orang2 luar sering menjadi provokator konflik.

Sekitar tahun 1980 ada orang pertama dari asli Aru yang tamat perguruan tinggi (APDN). Ketika dia pulang, ratusan kapal menjemputnya di pelabuhan Dobo, dan dipestakan secara besar-besaran. Tampangnya biasa2 saja, hitam dan berambut kriting. Tokoh-tokoh Aru di Dobo bersepakat bahwa dia harus dikawinkan dengan perempuan Tionghoa karena sepadan dengan pendidikannya. Menikahlah dia dengan seorang perempuan Tionghoa, yang putih bersih. Wajahnya biasa-biasa saja, yang penting kulit putih dan rambut lurus. Ketika saya bertemu dgnnya tahun 1995, dia sudah masuk usia pensiun. Wajah kebanggaan sebagai orang pertama menamatkan perguruan tinggi dan kawin dengan orang Tionghoa, masih jelas dan berbinar-binar kalau dia ceritakan, apalagi kalau sambil minum "air kata-kata" alias sagero.

Mungkin kebanyakan orang Indonesia tahu kepulauan Aru karena pahlawan Yos Sudarso yang kapalnya tenggelam di laut Arafura karena bertempur dengan Belanda dalam perebutan Irian Barat. Tetapi mungkin saja ada saudari atau tetangga atau tetangga kampung yang anak perempuannya sudah lama terjebak di Benjina sebagai pelacur.

Mungkin juga kebanyakan tidak tahu bahwa Aru itu suatu kepulauan yang sangat kaya akan SDA lautnya dan berada di peralihan Australia-Asia (ada kanguru di pulau2 ini tapi ukurannya kecil). Ketinggian paling tinggi di Aru adalah sekitar 35 meter di atas permukaan laut. Ketika ada perusahaan yang mau menebang kayu di Aru, hanya pengusaha yang gila yang mau melenyapkan pulau itu. Juga hanya pemerintah yang gila (Kemhut yang benar2 tidak waras) yang memberikan ijin logging di Kepulauan ini.

Demikian sekilas cerita tentang Benjina dan Aru seluruhnya.

Salam,

Don K. Marut


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "vsasmitawidjaja@yahoo.com.au [lingkungan]" <lingkungan@yahoogroups.com>
Sender: lingkungan@yahoogroups.com
Date: Sun, 5 Apr 2015 00:08:40
To: <lingkungan@yahoogroups.com>
Reply-To: lingkungan@yahoogroups.com
Subject: [Lingk] Benjina

Pak PSDKP ysh,

Apakah selama ini tidak diketahui:
"@detikcom: 'Kebebasan' ABK Myanmar dan Cerita Tentang Lokalisasi di Benjina http://t.co/PGkjerbS7p"

Salam,
Virza

Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

------------------------------------

===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========

Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti    : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.

===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======

Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
------------------------------------

Yahoo Groups Links








------------------------------------

------------------------------------

===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========

Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti    : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.

===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======

Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
------------------------------------

Yahoo Groups Links





------------------------------------

------------------------------------

===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========

Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti    : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.

===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======

Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
------------------------------------

Yahoo Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    lingkungan-digest@yahoogroups.com
    lingkungan-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo Groups is subject to:
    https://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/




__._,_.___

Posted by: Paul Wijaya <wijayap@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (5)

Check out the automatic photo album with 1 photo(s) from this topic.
16774_10206908980991630_1325177520620141223_n.jpg

===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========

Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti    : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.

===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======

Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com

.

__,_._,___
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kumpulan Milis Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger