Jakarta, Villagerspost.com – Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) akan menyelenggarakan Temu Akbar Nelayan Indonesia. Pertemuan ini akan dihadiri oleh nelayan, perempuan nelayan, petambak garam, pembudidaya dan pelestari ekosistem pesisir, serta mahasiswa dan akademisi pada tanggal 26-28 Januari 2015 di Jakarta.
Sekretaris Jenderal KIARA Abdul Halim mengatakan, Temu Akbar Nelayan Indonesia 2015 merupakan forum silaturahmi antar-masyarakat pesisir dari Miangas hingga Rote. "Tujuannya adalah pertama, memfasilitasi pertukaran pengalaman perjuangan pemenuhan hak-hak konstitusional antar-peserta. Kedua, menjembatani dialog masyarakat pesisir dengan pemerintah dan ketiga, menghasilkan rekomendasi dua tahunan yang harus ditindaklanjuti oleh peserta dan pemerintah, serta mandat kepada KIARA," kata Halim kepada Villagerspost.com, Minggu (25/1).
Dia mengatakan, tema yang diangkat adalah "Menghadirkan Negara untuk Melindungi dan Menyejahterakan Nelayan". Halim menegaskan Temu Akbar Nelayan Indonesia 2015 menjadi momentum Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja untuk berdialog dengan masyarakat pesisir lintas profesi, mulai dari nelayan, perempuan nelayan, petambak garam, pembudidaya dan pelestari ekosistem pesisir.
"Dari dialog inilah, diharapkan timbul kesepahaman bahwa negara berkewajiban memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada masyarakat pelaku perikanan skala kecil. Apalagi Presiden Jokowi ingin memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air merasakan pelayanan pemerintahan," kata Halim.
Temu Akbar Nelayan Indonesia 2015 diadakan dalam rangkaian kegiatan, seperti pembukaan, testimoni, musik akustik dan kenduri laut pada tanggal 26 Januari 2015. Selain itu acara ini juga akan diisi dengan orasi dan dialog kebangsaan, serta diskusi lima isu tematik (perikanan tangkap, perikanan budidaya, perempuan nelayan, petambak garam dan pelestari ekosistem pesisir) di Gedung Joeang, Jakarta, pada 27 Januari 2015.
Acara diakhiri dengan dialog dengan pemerintah, pengumuman penghargaan, pemutaran perdana film "Mangrove untuk Kehidupan" dan malam budaya bahari di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, pada tanggal 28 Januari 2015. Film "Mangrove untuk Kehidupan" bercerita tentang kerusakan hutan mangrove yang kian masif di Indonesia akibat alih fungsi menjadi kebun kelapa sawit, tambak dan reklamasi pantai untuk apartemen, hotel dan kawasan wisata berbayar.
Dalam situasi inilah, KIARA mendapati mangrove dapat diolah sebagai sumber penghidupan masyarakat pesisir, seperti makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Di akhir cerita, KIARA mengajak masyarakat Indonesia untuk turun-tangan menyelamatkan hutan mangrove yang tersisa. (*)
Sumber: http://villagerspost.com/todays-feature/koalisi-rakyat-untuk-keadilan-perikanan-gelar-temu-akbar-nelayan-indonesia-2015/
http://www.antarabali.com/berita/66871/kiara-gelar-temu-akbar-nelayan-indonesia-2015
--------------------------- ------------------------
Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya melemahkan kohesi antar suku dan pulau.
Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.
Kunjungi FB dan Twitter KIARA. Pastikan Anda adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan perikanan nasional.
----------------------------------------------------
Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
The People's Coalition for Fisheries Justice
Jl. Manggis Blok B No. 4, Perumahan Kalibata Indah
Jakarta 12750, Indonesia
Telp./Faks. +62 21 799 3528
Email. kiara.indonesia01@gmail.com
FB. KIARA
Twitter. @sahabatKiara
Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya melemahkan kohesi antar suku dan pulau.
Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.
Kunjungi FB dan Twitter KIARA. Pastikan Anda adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan perikanan nasional.
----------------------------------------------------
Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
The People's Coalition for Fisheries Justice
Jl. Manggis Blok B No. 4, Perumahan Kalibata Indah
Jakarta 12750, Indonesia
Telp./Faks. +62 21 799 3528
Email. kiara.indonesia01@gmail.com
FB. KIARA
Twitter. @sahabatKiara
__._,_.___
Posted by: KIARA Indonesia <kiara_indonesia@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========
Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.
===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======
Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.
===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======
Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
.
__,_._,___
0 komentar:
Posting Komentar