Home » » [cfbe] Re: SEKOLAH BERBASIS LITERASI SMPN 43 SURABAYA

[cfbe] Re: SEKOLAH BERBASIS LITERASI SMPN 43 SURABAYA

Written By Celoteh Remaja on Kamis, 29 Januari 2015 | 04.55

 

Terima kasih banyak atas tanggapannya Pak Joe.
- memang sudah seharusnya sekolah menjadi pusat pembelajaran literasi. Tapi faktanya memang tidak. Buktinya, menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), di tahun 2012 indeks minat baca di indonesia baru mencapai 0,001 artinya dalam setiap 1.000 orang hanya ada satu orang yang punya minat baca. Ini statistik yang mengerikan dilihat dari perspektif mana pun.
Kemarin dalam diskusi yang dihadiri pejabat Badan Bahasa saya mengajukan pertanyaan retorik "Siapa yang bertanggung jawab untuk menumbuhkan budaya literasi membaca dan menulis siswa? Ortu? Sekolah? Masyarakat?" dan semua orang hanya bisa saling pandang tanpa bisa menjawab. Faktanya memang tidak satu pun pihak yang merasa mendapat mandat, apalagi merasa bertanggung jawab, soal menanamkan kebiasaan dan menumbuhkan ketrampilan membaca ini. Bangsa kita sudah jelas gagal dalam urusan membaca ini.

Di Indonesia saat ini ada ratusan sekolah bernama SDIT/SMPIT, sekolah yg 'islam terpadu'. Sekolah ini seolah hendak menyatakan bahwa sekolah Islam yang lain belumlah terpadu. :-). Tapi kita tentu paham maksudnya untuk memberikan 'value added' pada yang mereka lakukan di sekolah (begitu juga dengan yang berlabel 'Sekolah Alam'. What for?)

- Kami memang tidak tunggu lama. Kemarin siang kami langsung ke JBSI Unesa membawa proposal ajakan kerjasama dan ditemui langsung oleh Kajur JBSI, Dr. Syamsul Sodiq, dan bahkan Dekan FBS Unesa yang baru, Pak Bambang. Singkat kata, kami sepakat untuk menggulirkan ide 'Sekolah Berbasis Literasi' ini dan bahkan rencananya nantinya akan ada beberapa sekolah lain yang akan ikut MOU pada tanggal 9/2 nanti. Ini tipe 'blietzkrieg' yang saya sukai. :-)

- menggali referensi dari apa yang sudah dilakukan di negara lain memang perlu. Tapi berdasarkan pengalaman saya kita memang harus bergerak berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di lapangan yang seringkali tidak cocok dengan apa yang telah dilakukan oleh negara lain. Sebagai contoh, apa program literasi yang cocok bagi siswa yang sekolahnya tidak memiliki perpustakaan yang memadai, guru-gurunya tidak membaca dan bahkan menganggap membaca sebagai beban yang harus dihindari, orang tuanya idem ditto, dlsb? We cannot just pick up some wise advise from the best universities.

Secara bergurau saya katakan bahwa di hutan seringkali kita tidak bisa berburu dengan bedil, tombak, panah, jala, dan segala macam peralatan yang kita ketahui sebagai alat untuk berburu. Seringkali kita mesti menangkap buruan kita dengan tangan kosong (or you will die starving). :-)

Thanks again.

Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/

From: "joe_syah@yahoo.com [ikatanguruindonesia]" <ikatanguruindonesia@yahoogroups.com>
Sender: ikatanguruindonesia@yahoogroups.com
Date: 28 Jan 2015 11:12:01 -0800
To: <ikatanguruindonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: ikatanguruindonesia@yahoogroups.com
Subject: [IGI] Re: SEKOLAH BERBASIS LITERASI SMPN 43 SURABAYA

 

Sekilas membaca links yang diberikan pak Satria tentang gerakan literasi di SMPN 43 Sby ini, rupanya program ini sudah berjalan di sekolah yg bersangkutan. Bagus. Dan dari laporan anda pak Satria, Ada tiga hal yang menurut saya bisa lebih meningkatkan program ini:

1. Ada komitmen dari kepala sekolah. Leadership dalam pendidikan punya peran penting dan vital untuk peningkatan sekolah. Walau saya kurang setuju dengan istilah "Sekolah berbasis literasi" dengan alasan bahwa sudah sewajarnya dan seharusnya sekolah menjadi pusat literasi, dengan adanya slogan ini diharapkan semua pihak di sekolah mempunyai komitmen dan konsisten dengan program ini. Sehingga sekolah ini mempunyai "value added" tersendiri.
2. Ada pemikiran dan (semoga) usaha untuk bekerja sama dengan pihak universitas. Berkaca dari sistem pendidikan di UK, banyak sekali program dari universitas yang melibatkan sekolah-sekolah, dan hasilnya sangat baik untuk peningkatan mutu pendidikan mereka.
3. Dari usulan Pratiwi, mulai ada strategi yang jelas untuk pelaksanaan program ini. Semoga dari sini bisa dibuat suatu framework untuk kesinambungan program literasi ini. Usulan saya tentang "Literasi di Perguruan Tinggi" pak Satria juga bisa dipertimbangkan lagi.

Jika dibutuhkan, saya tahu ada program Character Education dari universitas saya bagi sekolah-sekolah yang diekstrak dari bacaan-bacaan kepahlawanan. Dalam bahasa Inggris tentunya, tapi mungkin pak Satria mampu memahaminya. 

In short, saya sangat mendukung setiap program nyata yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan di negara kita. Dan memang seharusnya organisasi kita IGI berperan serta aktif di sana. 

Semoga berhasil SMPN 43 Surabaya. Selamat berjuang pak Satria.

__._,_.___

Posted by: "Satria Dharma" <satriadharma2002@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (3)
---------- http://groups.yahoo.com/group/cfbe ----------
Arsip Milis: http://groups.yahoo.com/group/cfbe/messages
Website: http://www.cbe.or.id

Hanya menerima daily digest: cfbe-digest@yahoogroups.com
Tidak menerima email: cfbe-nomail@yahoogroups.com
Kembali ke normal: cfbe-normal@yahoogroups.com
Berhenti berlangganan: cfbe-unsubscribe@yahoogroups.com
----------------- cfbe@yahoogroups.com -----------------

.

__,_._,___
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kumpulan Milis Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger