Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), Benturan Kepentingan Global dan Desa
Rida Hesti Ratnasari
+62 812 8857 110
Mainstream ekonomi dunia usaha dalam pengelolaan SDA cenderung melahirkan ketidak seimbangan kepentingan kesejahteraan dengan kepentingan dunia usaha sehingga trickle down effect terus dipertanyakan realisasinya. Pengelolaan SDA oleh perusahaan multi nasional membutuhkan strategi kompromi dengan masyarakat di tingkat desa. Atmosfir benturan perspektif dan keputus asaan meghadapi konflik dan potensi konflik pengelolaan SDA sulit dipertemukan, sementara saat penelitian ini dilaksanakan, penerapan UU No. 7 tahun 2004 sebagai payung hukum pengelolaan SDA oleh swasta membawa konsekuensi masuknya kepentingan global ke desa. Berbagai pendekatan perlu dilakukan secara integratif.
Pendekatan Integratif Moderasi Membangun Hubungan Inklusif Perusahaan, Petani dan Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, mendekatkan spektrum kepentingan dunia usaha, komunitas petani dan pemerintah desa. Ketiga aktor ini bersama peneliti yang sekaligus berperan sebagai community worker memetakan masalah dan potensi hingga solusi atas kebutuhan bersama mengelola sumber daya air. Anna Tsing (2005) menyatakan bahwa ketiga aktor bertemu pada dua kepentingan bersama, yaitu moment produktif dan keberlanjutan (sustainability).
Penelitian dengan metode Community Based Action Research ini dilakukan pada era UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Sekalipun UU ini telah dihapuskan, namun hingga saat ini tidak diatur adanya pelarangan terhadap perusahaan swasta mengelola sumber daya air. Kekosongan undang-undang tentang Sumber Daya Air yang komprehensif, memunculkan kegalauan dunia usaha, investasi asing hingga spekulasi penguasaan SDA di Indonesia. Kepentingan dunia usaha ditemukan pada level desa, dapat mengakomodir kepentingan kesejahteraan petani dan memberikan peran optimal pemerintah desa.
Temuan penelitian ini, bahwa masing-masing aktor berkepentingan terhadap moment produktif, yaitu pertemuan ketiga aktor yang menghasilkan 'kesejahteraan'. Petani membutuhkan lahan produktif dengan pengairan cukup, perusahaan membutuhkan percepatan break event poin (BEP), return of capital (ROC), mendapatkan profit yang berkelanjutan serta pertumbuhan yang terus menerus. Pemerintah desa memerlukan perolehan pendapatan asli desa (PA Des), pembangunan desa yang terus berkembang untuk kesejahteraan warga desa. Selain itu, perusahaan memerlukan bahan baku yang berkelanjutan. Petani membutuhkan sumber daya air yang terus menerus dapat memenuhi kebutuhan usaha tani sepanjang musim.
Kompleksitas konstelasi keberpihakan komunitas terhadap privatisasi SDA, terbagi menjadi : (1) Komunitas pendukung privatisasi, (2) Komunitas penentang privatisasi dengan dasar pragmatism, (3) Komunitas penentang privatisasi dengan dasar ideologi serta (4) komunitas mengambang, pengikut kelompok berpengaruh kuat. Keempat komunitas membangun konsensus kepentingan bersama, yakni peluang usaha produktif dan keberlanjutan ketersediaan air. Konstelasi komunitas ini melahirkan ragam intervensi moderasi yang dilakukan oleh community worker. Moderasi mengintegrasikan pengembangan lingkungan (environmental development), pengembangan budaya (cultural development), pengembangan spiritual (spiritual development) dan pengembangan sosial (social development). Langkah-langkah integratif memadukan peran fasilitatif, peran edukasional dan peran representasional dengan masing-masing ketrampilan community worker melakukan pendekatan yang khas kepada masing-masing tipe komunitas. Ketrampilan fasilitatif seperti membangun kesepakatan, mediasi, animasi sosial, digabung peran edukasional community worker dengan ketrampilan membangun kesadaran kolektif, memberikan informasi serta ketrampilan mengkonfrontir pemahaman yang bertentangan dengan semangat 'kompromi'.
Temuan tipologi intervensi moderasi dalam disertasi ini dapat mempersatukan ketiga aktor dengan pengembangan potensi lokal berupa pengembangan spritualitas kolektif masyarakat. Spiritualitas dalam hal ini merupakan kesadaran dan keyakinan kolektif atas nilai-nilai kebaikan universal yang mendasari penataan aspek kehidupan masyarakat di desa-desa pengguna sumber daya air Daerah Irigasi Kapilaler di Kecamatan Polanharjo dan kecamatan Ceper, kabupaten Klaten. Spiritualitas ini mengusung pandangan kepentingan masa depan bersama, yaitu kesejahteraan ketiga aktor. Pandangan masyarakat ini jauh dari kepentingan politik. Ketiga aktor bertemu dalam isu-isu mikro yaitu pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, dan bukan pada isu makro seperti kapitalisme dan bahkan privatisasi. PT Tirta Investama/Aqua Danone, komunitas pengguna DI Kapilaler dan pemerintah desa sepakat mengedepankan nilai-nilai universal ini seraya memelihara moment produktif dan sustainability. Community worker mendapati bahwa terdapat 4 (empat) tipe moderasi integratif inklusif yang telah dilakukan oleh community worker bagi komunitas pengguna SDA DI Kapilaler, masing-masing diberi nama oleh community worker sebagai berikut :
- Tipe moderasi 'akar mangrove' dilakukan untuk komunitas penentang privatisasi SDA dengan landasan ideologi.
- Tipe moderasi 'akar pohon beringin' dilakukan untuk komunitas penentang privatisasi SDA dengan landasan pragmatis
- Tipe moderasi 'akar pohon kelapa' dilakukan untuk komunitas mengambang, yaitu komunitas yang mengikut kelompok terkuat
- Tipe moderasi 'akar pohon buah naga', dilakukan untuk komunitas pendukung privatisasi SDA
Tipologi moderasi merupakan kontribusi community worker dengan peran fasilitasi, edukasional dan representasional, baik peran tunggal maupun kombinasi dengan mencurahkan ketrampilan-ketrampilan community worker bekerja bersama komunitas, sesuai dengan kekhususan karakteristik komunitas dalam konstelasi keberpihakannya terhadap privatisasi SDA. Hubungan inklusi ketiga aktor bersama-sama mengelola SDA DI Kapilaler mempertemukan kepentingan global dengan kepentngan desa, pada satu titik yang oleh Anna Tsing (2005) disebut moment produktif dan sustainability.
Kampus UI Depok, Juli 2015
Salam Hangat,
Attachment(s) from habe | View attachments on the web
1 of 1 Photo(s)
Posted by: habe <habearifin@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.
===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======
Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
0 komentar:
Posting Komentar